Gambar Gedung BUMN
Oleh: Muhammad Sultan Hasan Saputra
Tulisan ini adalah bantahan yang dari dahulu sudah ingin ditulis oleh penulis. Dahulu, penulis pernah ditertawakan di sebuah kelas pengantar ilmu politik. Penulis sempat berdiskusi, bahwa banyaknya pelanggaran hukum dan korupsi adalah dikarenakan buruknya akhlak dari orang tersebut. sontak, dosen dan sebagian kawan-kawan penulis menertawakan statemen penulis. Padahal, penulis yakin bahwa akhlak adalah hal yang fundamental dalam laku perilaku seseorang.
Baginda Rasulullah SAW sendiri diciptakan dengan budi pekerti yang agung, sebagaimana firman Allah SWT:
“Dan sungguh-sungguh engkau berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al Qalam: 4)
Ayat ini diperkuat oleh sabda Baginda Nabi Muhammad SAW sendiri:
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak-akhlak mulia.” (HR. Ahmad)
Jika kita telisik dalam sejarah, kita mendapati bahwa betapa megah peradaban-peradaban bangsa lain di zaman tersebut? seperti Romawi, Persia, Mesir, India dan Cina. Tetapi kenapa dikatakan akhlaknya belum sempurna?
Memang pada era Jahiliyyah, bangsa Arab dikatakan masih tertinggal dengan bangsa-bangsa lainnya. Apalagi jika dibandingkan dengan negara yang lain. Akan tetapi, rasa kemanusiaan bangsa Arab masih jauh lebih baik dibandingkan dengan bangsa lain. Dalam memperlakukan budak misalnya, iya kita mengakui bahwa bangsa Arab juga menggunakan sistem perbudakan. Tetapi budak di Bangsa Arab memiliki hak-hak dari tuannya seperti tempat tinggal, pakaian, makanan dan lainnya. Budak dibangsa Arab juga tidak boleh disiksa semena-mena dan boleh menikah. Tuan sang budak harus memenuhi segala kebutuhan budaknya. Bandingkan dengan nasib budak di bangsa lain. Seperti bangsa Romawi yang mengadu budak untuk saling membunuh di area gladiator, atau bangsa Cina yang memangkas hak biologis kasim nya dengan cara kebiri.
Begitu juga dengan tradisi mengubur anak perempuan hidup-hidup. Tradisi ini memang sadis dan menyeramkan. Akan tetapi, menurut logika masyarakat yang menjalani tradisi tersebut adalah untuk tujuan baik. Di gurun pasir, terutama di wilayah pelosok desa sangat akrab dengan penyamun. Sehingga, agar perempuan yang dilahirkan di sana tidak menjadi korban pemerkosaan atau penculikan, maka mereka dibunuh lebih awal oleh bapaknya sendiri. Sehingga, mereka tidak mendapati musibah yang lebih besar dibanding kehormatan mereka direnggut paksa. Meskipun harus dipahami juga bahwa kebiasaan ini hanya dilakukan oleh segelintir bangsa Arab saja. Sedangkan di negeri lain? Raja-raja Persia dan Mesir terbiasa menikahi ibu kandung atau saudari kandung mereka sendiri.
Keutamaan masyarakat Makkah di era Jahiliyyah, terutama suku Quraisy adalah akhlak mereka yang tidak pernah berdusta. Sebagaimanapun bejatnya orang Quraisy, mereka senantiasa menjunjung tinggi kebenaran. Hal ini juga dipengaruhi kondisi geografis dan pekerjaan mereka. Makkah berada di antara dua negeri yaitu Yaman dan Syam (Suriah). Suku Quraisy juga dikenal sebagai suku pedagang. Pekerjaan inilah yang menuntut mereka selalu jujur guna mempertahankan integritas mereka. Jika mereka ketahuan berdusta, maka dijamin tidak ada lagi yang mau berdagang dengan mereka. Maka Rasulullah SAW lahir di tengah bangsa Arab guna menyempurnakan akhlak yang ada pada diri mereka dengan Tauhid dan Syariat.
Sudah biasa ketika penulis mencontohkan dari teladan Rasulullah SAW dan bangsa Arab, selalu saja ada suara sumbang. Itukan di zaman Nabi, bukan di zaman sekarang! Itukan di tanah Arab, bukan di negara maju! Maka izinkan penulis mengambil contoh sikap yang tinggi dalam menjunjung etika di negara maju. Kita ambil contoh dari Amerika Serikat dalam skandal Enron. Skandal Enron adalah sebuah skandal keuangan yang melibatkan perusahaan Enron, perusahaan produsen gas alam dan energy Amerika Serikat. Skandal ini melibatkan CEO Enron, Jeff Skilling dan Firma Akuntansi Arthur Andersen. Kasus ini mulai mencuat ke publik pada Oktober 2001. Masalah utama runtuhnya Enron Corp adalah manipulasi keuangan, karena masalah etika dan moral top management. Enron telah melanggar etika dalam bisnis dengan tidak melakukan manipulasi-manipulasi guna menarik investor. Sedangkan Arthur Andersen yang bertindak sebagai auditor pun telah melanggar etika profesinya sebagai seorang akuntan. Arthur Andersen telah melakukan “kerjasama” dalam memanipulasi laporan keuangan enron. Hal ini terlihat kemudian ketika Kenneth Lay menerima 11 dakwaan di pengadilan sedangkan Jeff Skilling mendapatkan 35 dakwaan di pengadilan. Sehingga, Amerika Serikat mengevaluasi kode etik profesi pada saat rapat senat di parlemen.
Sanksi sebenarnya bukan hanya melalui hukum formil, tapi juga sanksi sosial di masyarakat. Kita ambil contoh dengan prinsip bushido yang mekar di negeri Jepang. Meskipun mayoritas bukan beragama Islam, tetapi mereka menjunjung tinggi etika, disiplin, kehormatan, harga diri dan rasa malu. Apabila ada pejabat tinggi di Jepang yang melakukan kesalahan atau ketahuan melanggar norma, maka mereka langsung mengundurkan diri. Penulis mengambil contoh seperti direktur kereta api jepang yang mengundurkan diri karena ada insiden keterlambatan kereta api selama 2 menit. Ada Pula pejabat Jepang yang langsung mengundurkan diri ketika kedapatan menyalahgunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi. Begitu juga banyak Pejabat tinggi Jepang yang mengundurkan diri karena tidak bisa menepati janji kampanye. Bahkan ada yang mengundurkan diri hanya karena ketahuan ditraktir makan oleh pengusaha. Disini kita melihat, begitu tingginya integritas dan sikap anti gratifikasi para pejabat Jepang menjadikan negaranya menjadi maju dan bebas korupsi.
Maka bagaimana dengan negara kita? Penulis kira kita sudah sering mendengar celetukan-celetukan di ranah dunia maya, terkait dengan perilaku pejabat kita. Sampai-sampai ada sebuah anekdot, jika koruptor di Cina dipotong lehernya, jika Koruptor di Arab dipotong tangannya, sedangkan koruptor di Indonesia akan dipotong masa tahanannya. Anekdot ini menggambarkan realita yang menyedihkan terkait krisis moralitas, hingga criminal pun masih mendapat tempat. Mereka tanpa malu menghadapkan muka ke arah kamera. Bahkan, ada yang masih berani mencalonkan diri lagi di gelanggang politik.
Kita mengetahui bahwa akhlak, etika, norma, atau apapun namanya adalah suatu yang penting dalam bermasyarakat. Oleh karena itu, penguatan akhlak di dalam institusi publik harus diperkuat. Hal ini sebenarnya sudah diusahakan melalui Mahkamah Kehormatan yang ada di DPR-RI. Mahkamah Kehormatan Dewan adalah salah satu alat kelengkapan DPR RI yang bertujuan menjaga serta menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat DPR sebagai lembaga perwakilan rakyat. Dahulu Mahkamah Kehormatan Dewan bernama Badan Kehormatan. Akhlak juga menjadi fokus penting untuk menumbuhkan integritas di lingkungan kerja. Tidak mengherankan, jika sekarang BUMN menekankan AKHLAK sebagai core values (nilai inti) dari perusahaan-perusahaan mereka. AKHLAK adalah anagram dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Penulis kira, menjaga akhlak tidak cukup jika dilakukan oleh institusi formal saja. Disinilah peran majelis ta’lim, dengan ulama sebagai opinion leadernya menjaga norma hukum secara non formal. Majelis ta’lim, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat memengaruhi kondisi lingkungan di sekitarnya. Majelis ta’lim sangat berfungsi menjaga agar lingkungan kampung tetap kondusif. Penulis melihat sendiri bagaimana majelis mengubah anak-anak di kampung halaman penulis. Anak-anak yang awalnya lebih senang keluyuran dan tawuran, tetiba berubah menjadi pemuda yang senang mengaji dan rajin melantunkan maulid diba’. Dengan baiknya akhlak, maka otomatis tingkat kriminal dapat ditekan. Jika akhlak sudah dikesampingkan, maka jangan salahkan jika tindakan amoral akan merajalela. Imbasnya adalah pejabat yang tidak tau malu dan masyarakat yang bertindak sekehendak hatinya. Padahal jika kita menyadari, ada kata ‘adab’ di balik ‘peradaban’. Tidak akan muncul peradaban yang maju jika adab dan akhlaknya dikesampingkan.
Referensi:
Anam, Faris Khoirul. (2018). The Amazing Rasulullah. Yogyakarta: Pro-U Media.
Hamas, Edgar. (2021). The Untold Islamic History: Sejarah Islam yang Belum Terungkap. Depok: PT. Generasi Shalahuddin Berilmu.
Soekanto, Soerjono. (2015). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Prawati, Levana Dhia. (2020). Enron: Apa yang Menyebabkan Keruntuhan Etika? (https://accounting.binus.ac.id/2020/12/03/enron-apa-yang-menyebabkan-keruntuhan-etika/)
Redaksi CNBC Indonesia. (2021). Pejabat Jepang Mundur Usai Ditraktir Makan Pengusaha. (https://www.cnbcindonesia.com/news/20210302092001-8-227096/pejabat-jepang-mundur-usai-ditraktir-makan-pengusaha)
Shaid, Nur Jamal. (2022). Apa Itu Core Values BUMN? Seleksi Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2022. (https://money.kompas.com/read/2022/05/14/190651026/apa-itu-core-values-bumn-seleksi-tahap-2-rekrutmen-bersama-bumn-2022?page=all.)
Tentang Mahkamah Kehormatan Dewan. (https://www.dpr.go.id/akd/index/id/Tentang-Mahkamah-Kehormatan-Dewan)
Vidya, Tika. (2021). 5 PM Jepang yang Mundur karena Malu, Nomor 4 Baru 8 Bulan Menjabat. (https://international.sindonews.com/read/554202/40/5-pm-jepang-yang-mundur-karena-malu-nomor-4-baru-8-bulan-menjabat-1632892180)
BANYAK YANG SALAH ARTI SOAL AKHLAK, KUPAS TUNTAS SOAL AKHLAK FULL & LENGKAP, HABIB RIZIEQ SYIHAB Di Kanal Youtube Pecinta Habib Rizieq Syihab